Sebagai salah satu hal yang menjadi prioritas Pemerintah Pusat maupun daerah. stunting dan gizi buruk meminta perhatian lebih dalam hal penanganan. Dengan prevelensi yang turun dalam kurin waktu tiga tahun belakangan, Muara Enim diharapkan tidak puas diri dan jumawa.
- Diikuti 50 Stan, Pameran Pembangunan PALI ke-11 Sukses Meriahkan Hari Jadi Kabupaten
- Peminat Magang ke Jepang Tinggi, Wabup OKI: Jika Belum Lulus, Persiapkan Diri Lebih Baik
- Kota Sekayu Miliki Pedestrian Instagramable
Baca Juga
Hal ini dikatakan Plt Bupati H Juarsah dalam sambutanya, Rabu (24/6/2020) di Ruang Pangripta Bappeda Muara Enim.
“Kita tidak langsung harus berpuas diri, karena pencegahan dan penanggulangan stunting harus semaksimal mungkin, apalagi hal ini telah menjadi prioritas nasional. Jadi pemaksimalan penanganan juga harus dilakukan,” ujar Juarsah.
Untuk mencapai hasil maksimal, dirinya mengajak semua sektor dengan melibatkan perangkat daerah, swasta, ormas dan organisasi profesi untuk berkomitmen dan melakukan langkah-langkah konvergensi dalam program/kegiatan penanggulangan stunting.
“Keterlibatan dan peran serta semua pihak sangat dibutuhkan. Kita tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintah tetap memiliki batasan, namun hal itu bukan mustahil dimaksimalakan dengan dukungan semuanya,” pungkasnya.
Hal ini diwujudkan Pemkab Muara Enim dengan melakukan penandatangan komitmen bersama antara Bupati bersama Forkopimda dan dinas/instansi terkait. Untuk bersama mencegah dan menanggulangi.[ida]
- Median Jalan Hancur, Perkim Lubuklinggau Lacak Pelaku Pengerusakan
- Bantu Masyarakat Miskin Dibulan Ramadhan, Ini yang Dilakukan BPBD Muratara
- Kembalikan Kerugian Negara, Dinas PUPR OKI Surati Pihak Ketiga