Kesulitan Makin Menumpuk, Wabah Corona Belum Usai Warga Kebanjiran

Memasuki musim hujan, sejumlah wilayah di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) terendam banjir terutama wilayah yang berada di dataran rendah.


Pantauan awak media, lebih separuh warga Desa Tempirai Raya Kecamatan Penukal Utara. Dari pengakuan sejumlah warga setempat bahwa banjir yang menggenangi pemukimannya sudah lebih dari tiga bulan.

Rumahnya terendam, warga mengeluhkan banyaknya sampah yang mengapung, menambah kotor lingkungan mereka.

"Sebenarnya banjir ini dialami warga yang dekat dengan perairan sejak bulan Desember 2019. Tetapi kadang surut ketika hujan reda, namun akhir-akhir ini, curah hujan cukup tinggi membuat debit air kembali naik," kata Anto, warga setempat, Kamis (4/6).

Diakuinya bahwa dampak dari banjir dan sampah tersebut, desa mereka seolah menjadi sarang nyamuk.

"Kesulitan kami semakin menumpuk, dimana saat wabah corona ini, kami kebanjiran serta dikepung sampah mengakibatkan jadi sarang nyamuk.

Memang ada tempat pembuangan sampah, tetapi masih banyak warga yang kurang patuh membuang sampah sembarangan," keluhnya.

Sementara itu, Dedi Handayani Kepala Desa Persiapan Tempirai Barat mengungkapkan bahwa pihak desa telah mengusulkan pembuatan turap untuk atasi banjir musiman itu.

"Banjir ini setiap musim hujan dialami warga yang rumahnya dekat perairan. Karena memang wilayah desa Tempirai dikelilingi rawa-rawa. Untuk upaya mengentaskan banjir itu, kami usulkan pembuatan turap. Dan atasi sampah, telah disiapkan TPS," jelas Dedi.