Kemenhub: Kota Lain Belum Siap Terima BTS dan Teman Bus

Palembang menjadi kota pertama di Indonesia, yang menerima fasilitas Teman Bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia (RI).


Ada 45 bus untuk tiga koridor yang diajukan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, guna pengembangan angkutan umum di kawasan perkotaan berbasis jalan yang menggunakan teknologi.

Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Massal Direktorat Angkutan Kemenhub Adi Septiadi menyampaikan, terpilihnya Palembang setelah pihaknya melakukan seleksi dan terpilihnya lima kota, Medan, Palembang, Solo, Djogja dan Denpasar.

"Palembang adalah kota pertama yang melaksanakan program BTS (By The Service) dengan teman bus nya," ungkapnya.

Terpilihnya Palembang ungkap Adi, karena Palembang jadi kota yang lebih siap, seperti unit bus yang dimiliki dibawah lima tahun dan fasilitas infrastruktur.

"Setelah Palembang, menyusul Solo," ujarnya.

Kelebihan teman bus ini, dari segi IT (Informasi Teknologi), dimana selama ini pengawasan menggunakan sistem manual, sudah menggunakan teknologi.

Dimana, dari perilaku pengemudi bisa dideteksi, kondisi dalam melaksanakan pelanggaran lalu lintas juga terdeteksi, kemudian kemudahan bagi masyarakat melakukan pergerakan juga terdeteksi.

"Jadi pergerakan bus bisa terpantau, seperti jarak antar bus jadi 10 menit. Selain itu yang selama ini tidak ada kepastian, maka masyarakat dapat dipastikan menunggu di halte," ulasnya.

Tidak hanya itu, melalui aplikasi Teman Bus, disana tersedia jadwal kedatangan bus setiap halte, kemudian rutenya juga tersedia didalam satu aplikasi.

Selain itu, ada aplikasi deteksi rokok, aplikasi deteksi pengemudi mengantuk sampai kondisi lalu lintas, pendeteksi kecepatan serta keamanan pengemudi.

"Artinya kita tidak perlu menunggu lama-lama lagi. Kira-kira bus dua menit lagi sampai, maka calon penumpang baru bisa ke halte," terangnya.

Untuk sistem pembayaran, akan menggunakan sistem pembayaran non tunai atau e-money. Dimana, Kemenhub akan membayar dari setiap kilometer yang ditempuh bus.

"Kita memberikan layanan dalam bentuk rupiah kilometer. Satu kilometer dia tempuh akan kita bayar," tandasnya.

Sementara itu, Walikota Palembang, Harnojoyo merasa bangga dengan fasilitas yang diberikan Kemenhub terhadap Bus Transmusi di Kota Palembang.

"Dengan adanya fasilitas ini, maka dapat melayani masyarakat dari segi tranaportasi dengan layak, transportasi yang nyaman, aman dan mengedepankan protokol kesehatan," ulasnya.

Harnojoyo mengatakan, saat ini baru tiga koridor yang disetujui dari sembilan koridor yang diajukan.

"Sampai Desember ini akan kita gratiskan ke masyarakat. Melihat kondisi saat ini," tuturnya.

Adapun tiga koridor yang dilayani adalah, Alang-Alang Lebar (AAL) -- Dempo, AAL -- Sako dan Plaju--akabaring.

"Kedepan akan kita ajukan lagi AAL -- Talang Jambi dan seterusnya," tandasnya.[ida]