Trump Betul, Kematian Floyd Tak Sia-sia Amerika Serikat Membara

Saat menikmati kebrutalan mereka ketika menyiksa George Floyd hingga tewas, oknum-oknum polisi Amerika Serikat (AS) di Negara Bagian Minnesota itu tentu tak berpikir akan akibatnya.


Kini negara yang dulu berjuluk adidaya itu dalam kondisi mencekam, kerusuhan terjadi di mana-mana. Setidaknya 25 kota di AS memberlakukan jam malam sebagai respons terhadap demonstrasi besar-besaran memprotes kematian George Floyd.

Kemarin Presiden Donald Trump berusaha menenangkan masyarakat dengan mengatakan, kematian Floyd tidak akan sia-sia. Namun seruannya itu tak menyurutkan aksi protes, bahkan kini menyebar ke berbagai negara bagian di AS.

Sejak video penyiksaan terhadap Floyd oleh aparat kepolisian Minnesota beredar luas beberapa hari lalu, demonstrasi pecah di seantero Negeri Paman Sam. Sayangnya, di beberapa kota aksi unjuk rasa tersebut berujung pada perusakan bangunan dan penjarahan.

Di Kota Portland, Negara Bagian Oregon, massa membobol salah satu pusat perbelanjaan dan menjarah toko-toko di dalamnya. Video yang memperlihatkan massa tengah menyerbu gerai Louis Vuitton di mal tersebut kini trending di Twitter. Hal yang sama juga terjadi di Atlanta, serta beberapa kota lain.

Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, beberapa wali kota memberlakukan jam malam. Kebijakan tersebut melarang warga ke luar rumah selama kurun waktu yang ditentukan.

"Mayoritas demonstran turun ke jalan dengan damai dan menjunjung tinggi nilai luhur yang mereka perjuangkan. Jam malam ini bertujuan melindungi keselamatan mereka serta keselamatan semua yang tingggal dan bekerja di kota kita," ujar Wali Kota Los Angeles Eric Garcetti dalam pernyataannya seperti dilansir JPNN,Com, Minggu (31/5/2020).

Los Angeles memberlakukan jam malam dari pukul 8 malam hingga 5:30 pagi keesokan harinya. Sementara di Chicago, jam malam berlaku dari pukul 9 malam hingga 6 pagi.

Kota-kota lain yang memberlakukan jam malam antara lain, Beverly Hills, Denver, Miami, Atlanta, Louisville, Minneapolis, St. Paul, Rochester, Cincinnati, Cleveland, Columbus, Dayton, Toledo, Eugene, Portland, Philadelphia, Pittsburgh, Charleston, Columbia, Nashville, Salt Lake City, Seattle dan Milwaukee.

Seperti diketahui, George Floyd adalah pria kulit hitam yang tewas akibat lehernya ditindih seorang polisi kulit putih di Minnesota pada 25 Maret lalu.

Polisi yang melakukan aksi brutal tersebut telah dipecat dan kini terancam dipidana. Meski begitu, demonstran belum puas. Mereka menuntut tiga polisi lain yang hadir saat Floyd disiksa untuk dipidana juga.[ida]