Sering Lihat Teman Shalat dan Mengaji, Handester Wite Putuskan Ini..

Handester Wite (21), pemuda asal Sikakap, Kepulauan Mentawai tengah mempertanggungjawabkan kesalahannya, dengan menjadi tahanan di Polres Sijunjung Sumatera Barat. Dia menjadi mualaf pada Selasa (19/5/2020).


Wite sudah dua bulan lamanya menjalani masa hukuman sebagai tahanan Polres Sijunjung. Ia mengaku sudah lama tertarik untuk memeluk Islam. Niat itu makin mantap setelah dirinya mendekam di balik sel.

Dipimpin oleh Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan IV Nagari Damrah Saleh, dan disaksikan Wakapolres Sijunjung Kompol Indra Sandy, Kasat Binmas Iptu Syafril dan pejabat utama Polres di musala Polres Sijunjung, Wite mengucap dua kalimat syahadat.

Dalam mengambil keputusan itu, ia mengatakan murni dari keinginan dirinya sendiri, tanpa paksaan. Bahkan ia juga telah meminta restu kepada orang tua dan keluarga atas keputusannya tersebut, dan itupun disetujui pihak keluarganya.

Segala sesuatunya memiliki hikmah. Selama menjadi tahanan, Wite kerap kali melihat para tahanan lainnya melaksanakan ibadah seperti salat berjemaah, mengaji dan azan, karena memang kegiatan itu merupakan program di Mapolres Sijunjung sejak dulunya.

Itulah yang memantapkan hatinya, meski sebelumnya juga pernah terbesit untuk memeluk Islam.

“Saya sebenarnya dari dulu sebelum masuk sel tahanan ini ingin masuk Islam. Namun belum terlaksana. Alhamdulillah, Allah SWT memberikan saya hikmah di balik kesalahan yang saya perbuat. Hingga akhirnya saya bisa memantapkan untuk memeluk Agama Islam, meski saat berada di balik jeruji besi," katanya, seperti dikutip dari Posmetro Padang, Rabu (20/5/2020).

"Kumandang suara azan di bulan Ramadhan seolah memantapkan hati saya, orangtua pun telah mengetahuinya,” imbuh Wite.

Dia menceritakan, jalan hiduplah yang mengarahkannya seperti ini, hingga datang ke Sijunjung dan bekerja di tempat peternakan ayam di Nagari Mundam, Kecamatan IV Nagari, Kabupaten Sijunjung.

Tidak ada manusia yang sempurna, sehingga ia harus menjalani hukuman sebagai bentuk pertanggungjawaban.

“Terima kasih kepada Polres Sijunjung yang telah membantu dan memfasilitasi saya, hingga dua kalimat syahadat terucap,” ungkapnya.

Kasubag Humas Iptu Nasrul Nurdin menjelaskan, bahwa itu murni dari diri Wite.

"Jadi selama berada dalam sel tahanan, ia sering melihat teman satu selnya melaksanakan shalat lima waktu dan mengaji serta mendengarkan kumandang azan. Itu yang makin memantapkan hatinya,” jelas Iptu Nasrul.

Setelah yakin, ia pun memberanikan diri untuk mengatakan keinginannya itu kepada petugas.

“Tentu kami tanya dulu, dilihat sejauh mana kemantapan hatinya. Baru kemudian kami bantu dan fasilitasi seluruhnya. Ini salah satu berkah Bulan Suci Ramadhan kali ini,” ujarnya.[ida]