Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD mewacanankan akan melakukan relaksasi Penerapan Sosial Bersakala Besar (PSBB).
- Keluarga Kerajaan Belgia Kena Covid-19, Raja dan Ratu Dikarantina
- Eropa Jadi Wilayah Paling Ramah Bagi Jurnalis
- Ambulans, Mobil Damkar, dan Bus Terlibat Kecelakaan Maut, 15 Orang Tewas, 22 Warga Luka-luka
Baca Juga
Selain alasan untuk mengantipasi stressnya masyarakat, Mahfud menyebutkan pelonggaran PSBB untuk kepentingan roda ekonomi masyarakat agar tetap berjalan.
Pengamat politik dan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an menyatakan bahwa pernyataan Mahfud MD justru akan membuat masyarakat beranggapan virus corona sudah tidak berbahaya. Dampak yang terjadi, kata Ali bisa jadi kasus Covid-19 kembali meningkat.
"Ini tentu harus esktra hati hati. Mengapa? Karena jika masyarakat salah memahami relaksasi itu dan mengganggap virus korona sudah tak bahaya, yang terjadi adalah tren kembali meningkat. Menurut saya masih terlalu dini kalau bicara Indonesia sudah relatif aman dari Covid," kata Ali saat ditanya Kantor Berita Politik RMOL, Rabu dinihati (6/5).
Eks manajer riset Poltracking Indonesia ini melihat, pemerintah sangat menginginkan denyut nadi ekonomi Indonesia kembali hidup. Meski demikian, wacana melonggarkan aturan PSBB justru tidak dipahami oleh masyarakat dan mengakibatkan Indonesia akan susah keluar dari wabah ini.
Optimisme memang perlu disampaikan pemerintah bahwa Indonesia pasti akan segera keluar dari masalah korona, tapi tidak dengan cara melonggarkan aturan PSBB, khawatir masyarakat salah dalam memahami relaksasi itu," pungkas Ali.
- Gagal Penuhi Permintaan Rusia, Aplikasi Telegram dan Viber Didenda Rp700 Juta
- Viral, Ibu di Uzbekistan Tega Lempar Bayinya ke Kandang Beruang
- Cegah Varian Omicron, Rusia Tutup Pintu Masuk untuk Sembilan Negara