Perusahaan agen penginapan, Airbnb dikabarkan telah memberhentikan 25 persen dari tenaga kerjanya akibat pandemik virus corona baru (Covid-19).
- 2021, Semen Baturaja Raup Laba Bersih Rp51,8 Miliar
- Banyak Pemilik Restoran Curangi e-Tax
- Aliran Modal Asing Sudah Banjiri Indonesia sebesar Rp8,61 Triliun di Awal Tahun 2024
Baca Juga
Menurut keterangan dua orang sumber kepada Reuters, sebanyak 1.900 karyawan Airbnb sudah dirumahkan. Para karyawan dipastikan akan menerima paket pembayaran gaji selama empat bulan dan asuransi kesehatan selama satu tahun.
Ada pun keputusan tersebut diambil dalam rapat yang dilakukan pada Selasa (5/5). Sejak akhir Maret, Airbnb sudah menghentikan semua kegiatan pemasaran untuk menghemat sebanyak 800 juta dolar AS pada 2020.
Perusahaan juga memberi tahu pekerja bahwa pihaknya tidak akan memberikan gaji selama enam bulan ke depan sementara eksekutif tinggi akan mengambil potongan 50 persen.
Selain Airbnb, pandemik Covid-19 juga sudah meluluhlantahkan industri penerbangan dan pariwisata. Banyak maskapai dan agen perjalanan yang tidak dapat beroperasi pada akhirnya terpaksa untuk memangkas para karyawan.
Data dari Universitas Johns Hopkins pada Rabu (6/5) menunjukkan, virus corona baru telah menginfeksi lebih dari tiga setengah juta orang di seluruh dunia dengan lebih dari 250 ribu orang meninggal.
- BTN Syariah Dukung Pembiayaan Rumah Warga Muhammadiyah
- KSSK Perkuat Koordinasi untuk Antisipasi Risiko Kuartal III 2021
- Dorong Penyaluran Kredit dan Kesehatan BPR, OJK Terbitkan Dua Aturan