Berkah Pedagang Sayur Keliling Ditengah Pandemi

Penghasilan sejumlah pedagang sayur keliling di Kabupaten Lebak, Banten meningkat selama selama pembatasan keluar rumah akibat wabah virus corona.


"Kami sekarang pulang ke rumah bisa membawa keuntungan rata-rata Rp 200 ribu dari sebelumnya Rp 100 ribu per hari," kata Yani (55), seorang pedagang sayur di Komplek Pendidikan (Komdik) Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Ibu-ibu rumah tangga lebih memilih tukang sayur keliling, dan tidak lagi ke pasar atau berbelanja di tempat-tempat keramaian.

Terlebih memasuki bulan Ramadan permintaan kebutuhan pada tukang sayur keliling meningkat, kata Yani yang mengaku sudah 15 tahun pedagang sayuran menggunakan sepeda motor.

Begitu juga pedagang lainnya, Maryati (50) mengaku bahwa selama pandemi COVID-19 pendapatan dari berdagang sayur keliling meningkat dua kali lipat.

Untuk jualan keliling, barang didapatkan dari Pasar Subuh Rangkasbitung untuk berbelanja aneka sayuran, ikan, daging hingga beras.

Berjualan sayuran keliling mulai pukul 07.00 WIB hingga pulang ke rumah pukul 12.00 WIB.

"Kami berjualan sayuran itu ke perumahan-perumahan dengan menggoes becak," kata wanita kelahiran Solo, Jawa Tengah.

Sementara itu, Lani (42) seorang warga Rangkasbitung mengatakan dirinya berjualan sayuran sudah dijalani 12 tahun hingga kini mampu menyekolahkan dua anaknya dan membangun rumah.

Ia sejak pagi buta sudah berangkat ke Pasar Rangkasbitung untuk membeli aneka sayuran dan pagi hari berangkat menjajagi masuk kampung keluar kampung di Rangkasbitung.

"Kami saat ini merasa kewalahan melayani konsumen," katanya.