Cukup mengundang tanya sebenarnya; mengapa banyak dokter dan tenaga medis meninggal karena terinfeksi virus corona baru 2019 penyebab Covid-19. Berikut dijelaskan bagaimana itu terjadi.
- Jabat Pangdam II Sriwijaya, Ini Komitmen Mayjen TNI Yanuar Adil
- PAN Sumsel Gelar Vaksin Kedua dan Bagikan 1 Ton Beras
- Di Hari Pahlawan, Crivisaya Ganjar Adakan Diskusi Refleksi Kepemimpinan
Baca Juga
Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih mengatakan bahwa salah satu faktor penyumbang kematian para tenaga medis dan dokter akibat corona virus baru atau Covid-19 lantaran kurangnya Alat Pelindung Diri (APD).
"(Penyebab kematian tenaga media) itu ada dua penyebabnya, pertama memang keterbatasan APD terutama awal-awal banyak sekali kekurangan," kata Daeng dalam diskusi Polemik lewat streaming, Sabtu (18/4).
Akhirnya, sambung Daeng, dengan terbatasnya APD, banyak tenaga medis yang memodifikasi APD dengan berbagai macam cara seperti menggunakan jas hujan plastik yang diketahui tidak 100 persen bisa melindungi.
Daeng mengungkapkan, penyaluran APD sangat baik bagi rumah sakit rujukan Covid-19 dan RS pemerintah, namun RS swasta yang diminta pemerintah untuk menangani Covid-19 masih sangat kekurangan APD.
Kemudian, lebih jauh, penyebab kedua faktor penyumbang kematian para tenaga medis diakibatkan oleh ketidaktahuan dokter yang membuka praktik dan tertular oleh pasiennya sendiri.
"Ia tertular dengan pasiennya sendiri, dan banyak OTG (orang tanpa gejala), si dokter tidak mengetahui. Dan si pasien juga tak mengerti kalau dirinya terkena virus corona," papar Daeng.
Jumlah tenaga medis yang meninggal dunia di tengah pandemik Covid-19 hingga hari ini, total ada 23 dokter yang meninggal dunia karena terkonfirmasi positif maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona.[ida]
- Manajemen Penanganan Pasien Covid-19 Di RSUD Kudus Harus Dibenahi
- Realisasikan Program RTLH, 76 Rumah di Muba Bakal Dibangun Ulang
- 12 Orang Meninggal, 14 Ribu Warga di Pasaman Masih Mengungsi