Tidak banyak yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada pembukaan Rapat Paripura Kabinet Indonesia Maju di Istana Bogor, Selasa (14/4/2020). Dalam rapat via teleconference itu, Presiden memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 bakal jatuh drastis.
- Airlangga Optimis Industri Otomotif Perkuat Ekonomi Nasional
- Berkah Sungai Endikat, PLTM Green Lahat Hasilkan Listrik Tanpa Byarpet Bagi Warga Dua Wilayah
- Momen Nataru, Hotel Santika Radial Hadirkan Promo All You Can Eat dengan Harga Terjangkau
Baca Juga
"Kita harus berbicara apa adanya. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 2020 akan terkoreksi cukup tajam. Tetapi ini bukan hanya terjadi di negara kita tetapi di negara-negara lain juga sama, mengalami hal yang sama. Hampir semua negara di dunia," kata Jokowi seperti dilansir JPNN.Com.
Jokowi melanjutkan, fenomena ekonomi itu juga diprediksi oleh lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia. Bahkan ekonomi diprediksi memasuki periode resesi.
"Hitung-hitungan terakhir yang saya terima, bisa tumbuh negatif, ekonomi global bisa tumbuh negatif minus 2,8 persen. Artinya ketarik sampai ke minus 6 persen. Oleh sebab itu, kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Kita juga tidak boleh pesimistis," kata Jokowi.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu memastikan tetap berupaya memulihkan ekonomi Indonesia sekaligus kesehatan warga negaranya. "Dan insyallah kita bisa," kata Jokowi.[ida]
- Mudik Lebaran Gratis Naik Kereta Api, Catat Syarat dan Cara Registrasinya
- Ekspor Tempe Indonesia Mulai Mendunia
- Harga Minyak Dunia Naik, Hulu Migas Sumbang Penerimaan Negara Rp62 Triliun di Triwulan I 2022