Ali: Elite Parpol Biarkan Pemerintah Kerja Sendiri Tangani Covid-19

Sejauh ini Pemerintah RI bersama elemen masyakarat sudah bekerja keras untuk menanggulangi Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) di mana 3.512 orang terjangkit dan 306 orang telah meregang nyawa. Tapi tidak demikian halnya dengan para petinggi partai politik (parpol).


Kondisi yang memprihatinkan ini ternyata belum membuat para elite politik Indonesia bergerak maksimal bersama pemerintah menanggulangi Covid-19.

Demikian dikemukakan Analis politik Ali Rif'an. Sehubungan dengan pasifnya peran pihak parpol, Ali menjelaskan kutipkan Guru Bangsa sosok Presiden Abdurahman Wahid (Gus Dur). Mantan Presiden Keempat RI itu sering menyebutkan bahwa dalam politik ada hal yang lebih utama yaitu kemanusiaan. Politik merupakan instrumen untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan.

Direktur Arus Survei Indonesia ini melihat pemerintah nampak bekerja sendirian dalam melawan Covid-19 ditemani beberapa elemen sipil. Respons terhadap wabah global ini kata Ali Rif'an, tak seriuh saat momentum elektoral seperti Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2019 lalu.

"Politik itu washilah menuju kerja kemanusiaan, elite partai sejak awal saya kritik pimpinanya belum menunjukkan kepeduliannya, kepekaan sosialnya suaranya tidak nyaring terdengar seperti momentum elektoral," demikian kata Ali Rif'an kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/4).

Magister Politik Universitas Indonesia ini menyebutkan, ormas seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan beberapa komunitas lainnya juga nampak lebih progresif dalam merespons wabah Covid-19.

Meski ada kegiatan dari beberapa partai politik dalam melakukan aksi-aksi sosial, dengan kepemilikikan struktur hingga level ranting komitmen penangananan Covid-19 tidak begitu seserius saat Pemilu 2019 lalu.

"Ini kan isu krusial urusan kemanusiaan kok kalah sama isu politik. Ini masyarakat jelas butuh bantuan, kalau Pemilu yang nggak butuh saja diberi, seperti leaflet, kalender double, ini yang jelas masyarakat terdampak nyata kok gak diurus?" tandas Eks Manajer Riset Poltracking ini dengan heran.[ida]