Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta, untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19) akan dilaksanakan mulai Jumat (10/4/2020).
- Tambahan Kasus Positif Covid-19 Masih Tinggi, Pasien Meninggal 2 Orang
- Jumlah Psikiater Minim, Keluarga Punya Andil Besar Jaga Kesehatan Mental
- Makin Ganas, Wabah DBD di OKU Sudah Serang 130 Warga
Baca Juga
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui konferensi persnya bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Pendopo Balaikota DKI Jakarta, Selasa malam (7/4/2020).
Meski diberlakukan PSBB, Anies menegaskan bahwa ada delapan sektor dunia usaha dan pelayanan yang akan tetap beraktivitas seperti biasa.
"Kegiatan perkantoran dihentikan, kecuali beberapa sektor. Ada delapan pengecualian, pertama adalah sektor kesehatan. Kedua sektor pangan,makanan dan minuman. Ketiga sektor energi, seperti air, gas, listrik, pompa bensin itu semua berfungsi seperti biasa," jelas Anies Baswedan.
Selanjutnya, untuk sektor keempat yakni komunikasi. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menerangkan, bidang tersebut meliputi jasa komunikasi dan juga media.
Kemudian yang kelima adalah sektor keuangan dan perbankan, termasuk pasar modal. Seterusnya ada sektor logistik meliputi pendistribusian barang.
"Ketujuh kebutuhan keseharian retail seperti warung, toko kelontong yang memberikan kebutuhan warga itu dikecualikan.
Dan kedelapan adalah sektor industri strategis di kawasan ibu kota," papar Anies.
Bagi sektor disebutkan di atas, Anies menegaskan harus melaksanakan kegiatan dengan mengikuti protap penanganan Covid-19.
"Artinya ada physical distancing, mengharuskan penggunaan masker, mengharuskan ada fasilitas cuci tangan yang mudah dan melakukan cuci tangan yang rurin. Jadi protap itu dilakukan," tandasnya.[ida]
- Stok Vaksin Nasional Tinggal 22 Juta Dosis, Menkes: Itu Tidak Sampai Sebulan
- Kasus Aktif Covid-19 di Sukarami Palembang Masih Tertinggi
- BPJS Sebut Partisipasi Masyarakat Palembang dalam Program Jaminan Kesehatan Alami Peningkatan