Pemerintah Berupaya Keras Masyarakat Tak Pulang Kampung

Apapun istilah yang digunakan, intinya hanya satu; Pemerintah tidak ingin masyarakat pulang kampung. Baik itu dengan istilah mudik lebaran. Pemerintah berupaya keras agar masyarakat tetap berada di tempat dan menjalankan protokol kesehatan.


Demikian inti penegasan yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno saat mengoreksi atau mempertegas pernyataan Juru Bicara Presiden Fadroel Rachman. Awalnya Fadjroel mengatakan,Pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik lebaran. Yang penting setiap pemudik wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.

Pernyataan yang membingungkan masyarakat ini pun membuat Pratikno angkat bicara. Pratikno meluruskan ke awak media bahwa pernyatan yang benar adalah, pemerintah saat ini sedang bekerja keras agar masyarakat tidak mudik.

Pemerintah, kata Pratikno juga sudah menyiapkan bantuan sosial yang diperbanyak penerima manfaatnya.

"Pemerintah mengajak dan berupaya keras agar masyarakat tidak perlu mudik. Dan pemerintah menyiapkan bantuan sosial yang diperbanyak penerima manfaatnya dan diperbesar nilainya kepada masyarakat lapisan bawah.Hal ini sejalan dengan keputusan Presiden tentang PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," demikian klarifikasi Pratikno seraya mentautkan link berita pernyataan Jubir Presiden Fadroel Rachman.

Pernyataan Jubir Istana ini pun berubah saat sore harinya dan terkesan plin plan. Setelah diklarifikasi oleh Pratikno, Fadjroel kemudian menyatakan bahwa pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak mudik.

Dalam rilis yang kedua itu, Fadjroel juga memberikan penjelasan bahwa pemerintah saat ini sudah mempersiapkan bantuan sosial kepada warga yang rentan terdampak Covid-19.[ida]