Haji Tahun Ini Bisa Lanjut Atau Batal, Begini Skenarionya

Kementrian Agama (Kemenag) belum berani menjamin apakah bisa berangkat sesuai jadwal atau kemungkinan batal. Bila batal, Kementrian Agama telah menyiapkan alternatif ataupun mitigasinya.


Semua kemungkinan yang terjadi itu terkait mewabahnya Virus Corona yang membuat pemerintah Arab Saudi menutup semua penerbangan ke Arab Saudi.

"Untuk pelaksanaan haji tahun ada dua alternatif yang kita siapkan. Alternatif pertama, kita melakukan langkah-langkah yang sudah disiapkan kalau haji tahun ini tetap berangkat. Asumsi atau alternatif kedua adalah melakukan
mitigasi seandainya haji tahun ini dibatalkan," ungkap Menteri Agama, Fachrul Razi, kemarin seperti yang telah dirilis Kanwil Kemenag Sumsel.

Langkah-langkah atau mitigasi yang dilakukan jelas Kemenag, Kementrian Agama telah menyiapkan 40 tim yang masih di Arab Saudi seandainya jadi berangkat. Mitigasi yang dilakukan yakni menyiapkan berbagai persyaratan administrasi, transportasi darat dan menyelesaikan kontrak-kontrak yang ada.

"Kalau haji dibatalkan maka kontrak-kontrak itu akan ditunda dan kita tidak melakukan pembayaran," tegasnya.

Menteri Agama juga menghimbau agar jemaah haji yang berangkat tahun ini untuk segera melunasi biaya pelunasan ibadah haji (Bipih) agar jangan sampai menjadi masalah atau keberangkatan haji tertunda karena soal pelunasan.

"Seandainya kalau tidak jadi berangkat, uang pelunasan boleh diambil kembali oleh jemaah yang bersangkutan," jelas Menteri Fachrul Razi.

Sementara Kabid Humas Kanwil Kemenag Sumsel, H Saefullah Latief menjelaskan, untuk Sumatera Selatan (Sumsel) sendiri, penerbangan pertama kelompok terbang (Kloter) I dari Embarkasi Palembang dijadwalkan tanggal 26 Juni.

Sedangkan jumlah jemaah haji Sumsel yang akan berangkat tahun sebanyak 6.960 orang dan yang baru melunasi Bipih baru sebanyak 2.330 jemaah.

Untuk Bipih dari embarkasi Palembang biaya keberangkatan sebesar Rp 33.073.602. Sementara tahun lalu Rp 33.429.575 atau turun sebesar Rp 355.973.