Siapa Saja yang Sudah Mengembangkan Vaksin Covid-19?

Banyak negara saat ini tengah berjibaku melawan virus corona (COVID-19). Sejauh ini belum ada vaksin ampuh untuk virus yang menjadi pandemi global itu.


Sebagaimana diberitakan BBC, Direktur Program Kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Mike Ryan menyatakan bahwa butuh waktu setidaknya satu tahun untuk menyediakan vaksin anti-coronavirus. Sebab, ada standar keselamatan yang ketat dalam membuat vaksin dan penggunaannya.

Namun, sudah ada beberapa lembaga riset dan perusahaan farmasi yang tengah mengembangkan vaksin untuk COVID-19. Mereka berlomba untuk menjadi yang pertama dalam menemukan vaksin untuk coronavirus.

Siapa saja yang sudah mengembangkan vaksin untuk COVID-19?

  1. Moderna
    Moderna merupakan perusahaan bioteknologi Amerika Serikat yang berbasis Cambridge, Massachusetts. Dengan menggandeng National Institutes of Health (NIH), Moderna telah menjajal vaksin untuk coronavirus bernama mRNA-1273 yang dikembangkan dari studi atas wabah severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle East respiratory syndrome (MERS).
  2. CanSino Biologics
    Perusahaan yang bermarkas di Tianjing ini telah mengantongi izin dari otoritas Tiongkok untuk mencoba vaksin antivirus corona yang bernama Ad5-nCoV. Melalui kerja sama dengan Akademi Ilmu Kedokteran Militer Tiongkok, CanSino telah mencoba Ad5-nCoV yang terbukti mampu membangkitkan kekebalan pada hewan percobaan.
  3. MIGAL
    Lembaga riset di Israel ini telah mengembangkan vaksin yang awalnya untuk mencegah infectious bronchitis virus (IBV) pada unggas. Efektivitas vaksin itu telah terbukti dalam uji pra-klinis di Veterinary Institute.
  4. INOVIO Pharmaceuticals
    Perusahaan bioteknologi yang bermarkas di Pennsylvania, Amerika Serikat ini telah mengembangkan vaksin bernama INO-4800. INOVIO baru saja menerima hibah sebesar USD 5 juta dari Bill & Melinda Gates Foundation guna mempercepat uji klinis vaksin yang diharapkan mangkus untuk melawan coronavirus itu.
  5. CureVac
    Perusahaan farmasi di Jerman ini telah mengembangkan vaksin anticoronavirus dari platform obat berbasis messenger RNA (mRNA). Progres yang dicapai CureVac dalam pengembangan virus untuk COVID-19 membuat Presiden AS Donald Trump berupaya mengakuisisinya.
  6. BioNTech
    Perusahaan imunoterapi asal Jerman ini baru saja menjalin kerja sama dengan raksasa farmasi Pfizer untuk mempercepat pengembangan vaksin anticoronavirus berbasis mRNA. Vaksin hasil pengembangan dari program BNT162 itu diharapkan sudah masuk klinis pada April mendatang.