Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebut pemerintah sudah melaksanakan rapid test untuk melacak sebaran virus corona di beberapa kecamatan wilayah Jakarta Selatan, Jumat (20/3) kemarin.
- Prevalensi Stunting 2021 24,4 Persen, Pemerintah Targetkan 14 Persen di 2024
- UNICEF Kirim 55.000 Dosis Vaksi Campak dan Rubella ke Libya
- Aduh ! Dua Menteri Ini Positif Covid-19 Usai Hadiri Pertemuan yang Sama
Baca Juga
"Sudah muncul kebijakan untuk melaksanakan rapid test. Ini sudah kami laksanakan sejak kemarin sore, di beberapa kecamatan, Jakarta Selatan," kata Yuri dalam keterangan resmi yang tayang di Youtube, di akun BNPB Indonesia, Sabtu (21/3).
Ke depan, kata Yuri, rapid test akan terus dilaksanakan oleh pemerintah. Terutama, dilakukan terhadap kelompok rentan terjangkiti virus corona dan disinergikan dengan data hasil penelusuran pasien positif.
"Sebagai contoh yang dilaksanakan malam tadi. Keluarga kasus positif yang kami rawat di rumah sakit, kami datangi ke rumahnya, dan seluruh yang ada di rumah itu kami lakukan tes," tutur Yuri.
Menurut Yuri, pemerintah bakal mengimbau untuk melakukan isolasi mandiri kepada orang yang dilakukan rapid test. Isolasi mandiri dilakukan selama hasil rapid test belum keluar.
"Jadi, kami kenal adalah karantina perorangan dan karantina rumah sakit. Manakala ada keluhan-keluhan baru dilayani. Sekali pun hasilnya negatif, jangan anggap betul-betul sehat dan terbebas corona," timpal dia.
- Thailand Ubah Aturan Ganja Usai Kasus Siswa Overdosis
- Jangan Dilewatkan, Ini Manfaat Jus Mangga bagi Kesehatan Tubuh
- Ini Pangan Gizi Seimbang Cegah Stunting