Pemerintah Turki telah melarang warganya salat berjemaan di masjid sejak Senin (16/3) hingga waktu yang belum ditentukan. Kebijakan rezim Recep Tayyip Erdogan ini merupakan bagian dari upaya mencegah penyebaran virus corona.
- Lampaui Target APBN 2021, Realisasi Pendapatan Negara Rp2.003,1 Triliun
- Cegah Penimbunan, Dinas Perdagangan Sumsel Pantau Distribusi Beras di Pasar
- Nasdem Tak Diundang Presiden Jokowi ke Istana, Surya Paloh: Beliau Tidak Menganggap Lagi Nasdem di Dalam Koalisi Pemerintahan
Baca Juga
"Menunda salat berjemaah di masjid sangat diperlukan untuk saat ini," ujar Ali Erbas, kepala kantor urusan keagamaan Turki di Ankara kemarin.
Meski begitu, Erbas memastikan sekitar 90 ribu masjid di seantero Turki tetap terbuka bagi warga yang ingin beribadah sendirian.
Pemerintah juga telah memutuskan menutup tempat publik lainnya seperti bioskop, teater, restoran, pusat kebugaran, warung internet dan taman hiburan.
Sejauh ini Turki telah melaporkan 18 kasus virus corona, jumlah yang kecil jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Eropa atau Asia.
Meski begitu, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah drastis seperti penutupan sekolah dan universitas, serta mengarantina jemaah umrah yang kembali dari Arab Saudi.
- Industri Media di AS Sedang Terpuruk, Lebih dari 3000 Pekerja Kena PHK Sepanjang 2023
- Banjir di Jalan Servo Lintas Raya Milik Titan Grup Makin Parah, Ancaman Pencemaran Kian Meluas
- Dua Hal yang Diminta Gubernur Sumsel kepada Menteri Pertanian