Dipastikan Negara Ini Bakal Sepi dan Lengang

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa semua sekolah hingga perguruan tinggi akan ditutup tanpa batas waktu. Ia meminta semua lansia di atas 70 tahun untuk tetap di rumah.


Langkah itu diambil Macron setelah virus corona baru (Covid-19) menginfeksi hampir 2.900 orang dan membunuh 61 jiwa di Prancis.

Mulai Senin (16/3), seluruh pusat penitipan anak, sekolah, hingga universitas akan ditutup untuk menghadapi krisis kesehatan paling serius di Prancis selama satu abad terakhir. Dengan kondisi itu, dipastikan kota-kota di Prancis menjadi sangat lengang dan sepi.

"Kami baru berada di awal krisis ini. Terlepas dari semua upaya kami untuk mengeremnya, virus ini terus menyebar dengan cepat," ujar Macron seperti dimuat CNA.

Selain itu, Macron juga meminta kelompok paling berisiko terhadap penularan virus, seperti lansir di atas 70 tahun, penderita masalah pernapasan kronis, dan disabilitas untuk tetap tinggal di rumah.

"Mereka tentu saja dapat meninggalkan rumah untuk berbelanja, menghirup udara segar, tetapi mereka harus membatasi kontak mereka (dengan orang lain) sebanyak mungkin," kata presiden.

Sementara mengenai pemilihan daerah, Macron mengatakan ia telah berkonsultasi dengan para ahli dan keputusannya Prancis tidak akan membatalkan pemilihan.

Kendati begitu, pejabat kota telah mengumumkan serangkaian tindakan perlindungan, termasuk menyediakan pembersih tangan di tempat pemungutan suara.

"Penting saat ini untuk memastikan kelangsungan kehidupan demokrasi kita dan lembaga kita," kata Macron.[ida]