Carilah Info Uang Elektronik di Puncak Acara Pekan QRIS

Proporsi uang elektronik terus meningkat seiring dengan kebijakan Bank Indoenesia (BI) yang mengedepankan cash less dan cash society. Apa yang dilakukan bank sentral tersebut, ungkap Assisten Vice Presiden Banl Central Asia (BCA), Leonardus, cukup meningkatkan efisiensi penggunaan uang fisik.


"Untuk penggunaan uang secara digital masih besar di kartu kredit dan debit. Tapi, proporsi uang elektronik meningkat secara signifikan kebijakan-kebijakan yang dilakukan BI salah satunya respon terhadap perkembangan ekonomi digital dengan meluncurkan QRIS (QR code Indonesian Standard)," ungkapnya saat menjadi pembicara pada kegiatan media briefing untuk mensosialisasikan terkait dengan QRIS dan Pekan QRIS, Kamis (12/4)3/2020).

Untuk mendukung apa yang menjadi kebijakan BI, saat ini BCA terus mendorong penggunaan transaksi digital melalui penyediaan mesin-mesin edc di pasar-pasar.

"Saat ini memang kita belum menjangkau sampai kebawah, tapi kita terus berupaya agar dapat menjangkau sampai kebawah melalui teknologi yanh akan terus dikembangkan BCA," ungkapnya.[ida]

Hal yang sama disampaikan Group Head Retail Payment BRI Kanwil Palembang, Oktavina, dimana dengan adanya perubahan zaman dan masyarakat mengharapkan adanya implikasi dalam bertransaksi.

Apalagi, dengan adanya LRT (Light Rail Transit) dan jala Tol akan sangat berdampak pada penggunaan uang elektronik dan dari data transaksi pihaknya ada 5.000 sampai 10.000 user baru Brizzi terjual di wilayah Palembang.

"Ada peningkatan sekitar 10.000 transaksi setiap bulan. Apalagi saat Asian Games, sangat mendongkrak setiap transaksi," ulasnya.

Terkait dengan penggunaan uang elektronik di pelosok daerah, saat ini BRI sudah sudah siap dan teman-teman dari mikro sudah sangat masif untuk masuk.

"Kami selalu memulai dari bawah, karena kekuatan kami ada disitu. Bisa dilihat sendiri ada penjual es puter yang sudah menyediakan barcode untuk pembayaran dengan uang elektronik. Artinya, patner kita mikro kecil sudah terbiasa dengan perubahan zaman," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Sumatera Selatan, Hari Widodo menyampaikan, transformasi digital telah hadir dalam kehidupan sehari-hari. Dimana, hal itu telah menjadi fenomena di seluruh dunia untuk meningkatkan efisiensi dan melayani pelanggan dengan lebih baik.

Merespon perkembangan ekonomi digital tersebut, Bank Indonesia telah melakukan launching QRIS (QR code
Indonesian Standard) pada 17 Agustus 2019 lalu. QRIS adalah standar kode respons cepat pembayaran
nasional yang ditetapkan oleh Bank Indonesia bersama industri pembayaran, baik bank atau nonbank, yang
digunakan dalam memfasilitasi transaksi pembayaran retail di Indonesia.

"Cukup satu QR Code yaitu QRIS, dapat digunakan untuk seluruh pembayaran. Sehingga aplikasi apapun
yang digunakan oleh masyarakat tetap dapat digunakan untuk bertransaksi di merchant," ujarnya.

Hari menerangkan, banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh customer, antara lain sebagai alternatif pembayaran kekinian dan juga pengeluaran tercatat. Artinya, dengan sistem QRIS maka pedagang (merchant) bisa lebih aman, cepat, convenience, dan efisien.

"Cukup banyak yang dapat diterima pedagang (merchant) terutama merchant UKM, manfaat yang diterima antara lain cepat, tidak memerlukan uang kembalian, serta uang penjualan langsung tersimpan di bank dan bisa dimonitor setiap saat. Kemudian, risiko uang tunai hilang/dicuri menurun, termasuk penurunan risiko rugi karena menerima pembayaran dengan uang palsu," ulasnya.

Saat ini BI terus melakukan sosialisasi dan mengadakan merchant gathering, dan on boarding merchant langsung ke segmennya masing-masing bersama PJSP dan stakeholders.

"Kebijakan yang kita lakukan ini, untuk mendorong efisiensi perekonomian, mempercepat keuangan inklusif, memajukan UMKM dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi menuju Indonesia Maju," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Hari mengajak masyarakat untuk hadir pada Pekan QRIS Nasional 2020 (PQN 2020) di Kambang Iwak Palembang dan secara serentak di 46 Kota di seluruh Indonesia pada tanggal 9-15 Maret 2020.

Dimana, BI bersama seluruh industri pembayaran, baik bank atau nonbank untuk mensosialisasikan dan mengkampanyekan implementasi QRIS pada Puncak Acara Pekan QRIS dengan tema “Sikok QRIS Pacak Galo, Payo Pake QRIS!” yang direncanakan pada Hari Minggu tanggal
15 Maret 2020 pukul 06.00 WIB s.d. 10.00 WIB di Area Umum Kambang Iwak.

"Kegiatan ini kita lakukan bertujuan untuk meningkatkan
penggunaan (usage) QRIS dengan sasaran masyarakat dan pedagang (merchant) seperti di universitas dan
pesantren, pasar, tempat ibadah, agen LKD/laku pandai, Pemda, dan tempat lainnya," tandsenya.[ida]