Sejumlah pemerintah daerah di Tiongkok memiliki daftar hitam nama-nama warganya yang berbohong soal wabah virus corona jenis baru (COVID-19).
- Anak dan Suami Diduga Dikeroyok Ojol, Istri di Palembang Lapor Polisi
- Dua WNI Hilang Kontak Pasca Gempa Turki Ditemukan Meninggal Dunia
- Dengan Kondisi Telanjang, Mahasiswa di PALI Tewas Dihujami 58 Tusukan di Kebun Karet
Baca Juga
Warga yang masuk dalam daftar tersebut, bakal merasakan efek seumur hidup.
Daftar hitam yang diperkenalkan Pemerintah Kota Xiangyang, Provinsi Hubei, Rabu (4/3), membidik warganya yang menyembunyikan penyakit, keluar dari daerah terkena epidemi, menyembunyikan informasi tentang kontak langsung dengan orang terduga atau terkonfirmasi positif COVID-19, dan menolak masuk karantina.
Warga harus bisa menjaga diri karena dengan masuk daftar hitam akan memengaruhi kehidupan sehari-hari mereka pada masa-masa mendatang, demikian Pemkot Xiangyang.
Bagi warga yang masuk daftar hitam, tidak akan mendapatkan fasilitas kebutuhan sehari-hari yang memadai, akses perbankan, dan pelayanan transportasi publik, seperti pesawat dan kereta api cepat.
Permohonan mendapatkan akses sosial dan bekerja di instansi publik juga akan dibatasi.
Sebaliknya Pemkot Xiangyang juga memberikan insentif dan apresiasi kepada warga yang berpartisipasi dalam pecegahan dan pengendalian wabah COVID-19, seperti staf medis, tenaga sukarelawan, dan donatur.
Xiangyang bukan kota pertama yang meluncurkan program tersebut. Pemkot Shanghai sebelumnya juga mengeluarkan kebijakan serupa pada 7 Februari 2020 sehingga upaya pencegahan dan pengendalian wabah penyakit mematikan itu berjalan efektif, demikian Global Times.
- Diduga Disabotase, Pipa Pertamina di PALI Terbakar hingga Keluarkan Api Sampai Empat Meter
- 10 Rumah Kawasan Penduduk di Palembang Ludes Terbakar
- Mobil Terbalik, Rombongan KONI Ogan Ilir Terlibat Laka Lantas di Tol Indra-Prabu