Sejak wabah virus corona baru (Covid-19) menyebar ke berbagai penjuru dunia, negara-negara mulai menutup fasilitas umum, tidak terkecuali sekolah-sekolah.
- Peresmian Museum Batubara PTBA Ternoda, Wartawan Ditarik Paksa Petugas Saat Meliput, Perusahaan Tak Butuh Media?
- Rapat Mediasi Sengketa Pulau Kemaro, Pemkot Palembang Kirim Perwakilan Tanpa Surat Kuasa
- Fuso Terperosok Tutup Setengah Jalan, Arus Lalu Lintas Palembang – Betung Tersendat
Baca Juga
Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengatakan pada Rabu (4/3), ada 290,5 juta anak-anak yang terpaksa tidak bersekolah.
Pasalnya, organisasi itu menyebutkan ada 13 negara yang telah menutup sekolah secara nasional sementara 9 negara lainnya hanya menutup sekolah di beberapa wilayah terkena dampak, melansir Channel News Asia, Kamis (5/3).
Dikatakan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, penutupan sekolah-sekolah dengan skala global dapat mengganggu kecepatan pendidikan. "Dan, jika diperpanjang dapat mengancam hak atas pendidikan," katanya.
Salah satu negara yang menutup sekolah dan universitas selama wabah adalah Italia. Pihak berwenang di sana mengatakan penutupan akan dilakukan sampai 15 Maret seiring dengan meningkatnya angka kematian akibat corona menjadi 107.
Selain itu, ada juga Korea Selatan yang menunda awal semester baru hingga 23 Maret. Sementara di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe menyerukan agar kelas dibatalkan hingga Maeet dan liburan musim semi dijadwalkan pada akhir Maret hingga awal April. Di Prancis pun sama, ada sekitar 120 sekolah ditutup pada pekan ini.
Pemerintah China sendiri saat ini mulai memberlakukan sistem belajar online sehingga para pelajar tidak terlalu tertinggal.
- Diduga Tak Miliki Izin, Tambang Galian C di Palembang Ditutup Paksa
- Antisipasi Dinamika di Lapangan, Polri Siapkan Kontijensi Plan di KTT G20
- Helikopter Air Fast Kecelakaan di Boven Digoel, Empat Orang Ditemukan Selamat