Informasi terkait virus corona (Covid-19) belakangan ini banyak diperbincangkan oleh warganet, khususnya terkait peranan suhu udara terhadap hidup matinya virus asal Wuhan, China ini.
Dalam media sosial WhatsApp, beredar pesan singkat yang mengatakan, "virus corona tidak akan menyebar di daerah tropik seperti Indonesia. Mengapa? Karena virus itu tidak bisa bertahan di temperatur di atas 23 derajat Celsius," begitu bunyi tulisan tersebut.
- Sempat Vakum Dua Tahun, Pemkot Bakal Lebih Rutin Gelar Sikat Gigi Massal
- Soal Wacana Legalisasi Ganja, Ini Pendapat IDI Palembang
- Selain 3 M, Hal Ini Juga Perlu Dilakukan
Baca Juga
Namun, hal ini dibantah oleh Ilmuwan Biologi Universitas Indonesia (UI) Herawati Sudoyo. Katanya, belum ada penelitian yang menyatakan virus corona bisa mati di iklim tropis.
"Sampai sekarang belum ada penelitian mengenai peran suhu terhadap mati atau hidupnya virus corona," kata Hermawati Sudoyo usai mengisi acara diskusi Crosscheck di Upnormal Coffee Roasters Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (1/3).
Jika melihat suhu panas di Indonesia yang mencapai 30 derajat celcius, Hermawati Sudoyo tidak yakin virus corona bisa musnah.
"Kalau kita panasin dalam suhu 56 derajat, dia (virus korona) akan mati dalam waktu 30 menit, tapi kan lingkungan kita bukan 56 derajat," ujar Herawati.
Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa kabar yang ramai di media sosial itu masih belum bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Jadi itu sangat spekulatif yang bilang bahwa temperatur akan mengurangi. Itu adalah teori yang memang kita anut bahwa dalam musim dingin respons imun tubuh menurun sehingga mudah sekali terjangkit," pungkasnya.
- Pelanggan KA Jarak Jauh yang Belum Divaksin Booster Wajib Screening Covid-19, Berlaku 17 Juli Mendatang
- Cakupan Vaksinasi Tembus 400 Juta Dosis, Kelompok Lansia Jadi Prioritas
- Cegah Kambuhnya Vertigo, Ini Beberapa Cara yang Dapat Dilakukan