KBRI Jelaskan Situasi Virus Corona Terkini di Jepang

RMOLSumsel. Diberitakan beberapa saat lalu, 78 WNI di Kapal Pesiar Diamond Princess mengatakan mereka belum mendapatkan karantina. Mereka minta segera dipulangkan ke Tanah Air tapi harus dengan pesawat terbang.


Ratusan kasus itu termasuk 634 orang yang dinyatakan positif corona di atas kapal pesiar Diamond Princess yang sempat dikarantina di perairan Yokohama. Dari 600 lebih orang yang positif virus corona, dua di antaranya dinyatakan meninggal pada Kamis kemarin.

Dengan kondisi itu, Jepang menjadi negara kedua yang memiliki kasus virus corona terbanyak setelah China. Upacara Ulang Tahun Kaisar yang mestinya diselenggarakan pada Minggu (23/2) akhirnya dibatalkan.

Demikian juga dengan Tokyo Marathon pada Kategori Pelari Umum. Kebijakan ini dikeluarkan Pemerintah Metropolitan Tokyo, yang membatasi penyelenggaraan kegiatan umum di tempat terbuka serta membatalkan acara di tempat tertutup.

“Masyarakat Tokyo juga diimbau untuk menunda atau membatalkan kegiatannya kecuali untuk hal yang sulit dijadwalkan kembali,” ujar KBRI dalam keterangannya.

Berbagai prefektur/provinsi lain juga mengikuti kebijakan Ibukota Tokyo dengan menunda atau membatalkan kegiatan di wilayahnya. Walau tidak terlihat kondisi panik, masyarakat Jepang yang kerap menghadapi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami telah otomatis membatasi pergerakannya di tempat umum serta memperbanyak pemakaian masker kesehatan untuk mengurangi resiko penularan.

“Dengan berbagai pertimbangan tersebut, KBRI Tokyo juga mengimbau para WNI untuk berhati-hati selama di Jepang, dan selalu mengikuti perkembangan dan informasi yang dikeluarkan otoritas setempat,” demikian anjuran KBRI yang dituliskan dalam keterangan resminya.

KBRI terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk terus menjaga keamanan dan keselamatan WNI di Jepang.[ida]