Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia memiliki lima keunggulan dan kelemahan di sektor pariwisata. Jokowi -panggilan kondangnya- menyampaikan hal itu saat membuka rapat terbatas bidang pariwisata dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
- Berkunjung ke Muba, Jangan Lupa Mampir ke Masjid Abdul Kadim, Ada Broken Chair yang Bikin Mata Terpana
- Di Launching Bulan Depan, Sejumlah Fasilitas Menyemarakkan Wajah Baru Monpera
- Air Terjun Cughop Bungo, Pesona Tersembunyi di Desa Babatan Empat Lawang
Baca Juga
"Kita memiliki lima keunggulan kompetitif dibandingkan dengan negara lain yaitu yang terkait dengan daya saing harga, prioritas kebijakan, daya tarik alam kemudian keterbukaan, daya tarik budaya dan kunjungan bisnis," katanya.
Meski demikian, kata Jokowi, Indonesia punya lima kelemahan di sektor pariwisata. Mantan gubernur DKI Jakarta ini mengaku terus melakukan perbaikan guna menghilangkan kelemahan itu.
"Kita masih lemah dalam lima pilar lainnya, yaitu di bidang lingkungan yang berkelanjutan, kesehatan dan kebersihan, infrastruktur pariwisata. ini yang dalam pembenahan. Terus kemudian keamanan, kemudian yang masih kurang di kesiapan teknologi informasi," jelas dia.
Lebih lanjut Jokowi mengaku ingin mendengarkan masukan dari para menterinya dalam rapat terbatas ini. Setelah itu, Presiden Ketujuh RI tersebut akan mengambil keputusan untuk mendorong sektor pariwisata yang diprediksi lesu pascamewabahnya virus Corona.
"Saya kira catatan-catatan ini harus kita jadikan dalam bekerja ke depan dengan target-target yang terukur dan jelas," jelas Jokowi.
- Tim Pusat Telusuri AK Gani Sebagai Perintis Badan Perencanaan Nasional
- Promosikan Wisata Halal, Taiwan Ingin Tarik Lebih Banyak Turis Muslim Indonesia
- Wisata Ala Jawa di Musi Rawas, Sarapan Pagi Dekat Sawah Sajikan Pemandangan Alam yang Asri